MEDAN, ITM- Pada bulan Oktober tahun ini, TB Silalahi Center (TBSC) dan Kedubes Jerman di Jakarta akan menggelar pesta budaya bersama Jerman dan Batak yang dipusatkan di Kompleks TBSC, Desa Silalahi Pagar Batu, Balige, Kabupaten Tobasa. Hal itu dilakukan sehubungan dengan kedekatan masyarakat Batak dan Jerman yang sudah sejak lama berlangsung.
Pembina TB Silalahi Center, Letjend TNI (Purn) DR TB Silalahi, SH kepada wartawan di Medan, pekan ini, mengatakan hal tersebut sejalan dengan October Fest yang dikenal sebagai pesta rakyat Jerman saat panen dan selalu dilaksanakan setiap Oktober di Jerman dan di berbagai negara yang memiliki alumni dari Jerman.
Sementara itu, pada Sabtu-Minggu (16-17/4), TBSC juga menggelar Pesta Budaya Tradisional Batak 2011 akan dilaksanakan di Kompleks TBSC. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya penting dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya Sumatera Utara, khususnya budaya Batak kepada generasi muda dan masyarakat umum.
Dijelaskan TB Silalahi, PBTB 2011 itu juga dimaksudkan untuk dapat menambah geliat dunia pariwisata di daerah sekitar Danau Toba. "Sebab, bagaimanapun, daerah wisata yang indah namun tanpa aktivitas atau tampilan event budaya yang khas, akan sulit untuk menjadi perhatian bagi para turis. Karenanya, penting bagi pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan event-event pariswisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah ini," katanya.
Dalam Pesta Budaya tersebut ditampilkan berbagai atraksi, seperti orkestra Batak dengan alat musik hasapi, sarune, etek, sulim dan lagu-lagu opera Batak. Juga Tortor Somba dan Si Pitu Sawan, Pesta Adat Perkawinan Batak serta Tortor yang mengisahkan asal muasal Sigale-gale. Juga ada aneka lomba mulai dari lomba marhasapi, mangandung, marlange, tortor, martumba dan paduan suara.
Tidak hanya menampilkan seni budaya Batak, PBTB juga menampilkan aneka kuliner khas Batak yang dapat dinikmati para pengunjung yang datang. Mulai dari naniura, arsik, manuk padar, dekke na tinombur, mie gomak, hare, seddor, lappet, jagung robus, gadong robus, tipa-tipa, sasagun dan daling-daling. (itm-22)
Pembina TB Silalahi Center, Letjend TNI (Purn) DR TB Silalahi, SH kepada wartawan di Medan, pekan ini, mengatakan hal tersebut sejalan dengan October Fest yang dikenal sebagai pesta rakyat Jerman saat panen dan selalu dilaksanakan setiap Oktober di Jerman dan di berbagai negara yang memiliki alumni dari Jerman.
Sementara itu, pada Sabtu-Minggu (16-17/4), TBSC juga menggelar Pesta Budaya Tradisional Batak 2011 akan dilaksanakan di Kompleks TBSC. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya penting dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya Sumatera Utara, khususnya budaya Batak kepada generasi muda dan masyarakat umum.
Dijelaskan TB Silalahi, PBTB 2011 itu juga dimaksudkan untuk dapat menambah geliat dunia pariwisata di daerah sekitar Danau Toba. "Sebab, bagaimanapun, daerah wisata yang indah namun tanpa aktivitas atau tampilan event budaya yang khas, akan sulit untuk menjadi perhatian bagi para turis. Karenanya, penting bagi pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan event-event pariswisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah ini," katanya.
Dalam Pesta Budaya tersebut ditampilkan berbagai atraksi, seperti orkestra Batak dengan alat musik hasapi, sarune, etek, sulim dan lagu-lagu opera Batak. Juga Tortor Somba dan Si Pitu Sawan, Pesta Adat Perkawinan Batak serta Tortor yang mengisahkan asal muasal Sigale-gale. Juga ada aneka lomba mulai dari lomba marhasapi, mangandung, marlange, tortor, martumba dan paduan suara.
Tidak hanya menampilkan seni budaya Batak, PBTB juga menampilkan aneka kuliner khas Batak yang dapat dinikmati para pengunjung yang datang. Mulai dari naniura, arsik, manuk padar, dekke na tinombur, mie gomak, hare, seddor, lappet, jagung robus, gadong robus, tipa-tipa, sasagun dan daling-daling. (itm-22)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar