Museum Batak TB
Silalahi Center memiliki stand mini tentang sejarah masuknya agama-agama ke
Tanah Batak. Antara lain sejarah masuknya Agama Islam ke Tanah Batak.
Untuk mengisi stand mini sejarah masuknya
Agama Islam ke Tanah Batak tersebut, Museun Batak berusaha mencari benda-benda
sejarah atau artefak kuno. Museum Batak TB Silalahi Center, Balige, Toba
Samosir kembali mendapat tambahan koleksi benda kuno. Kalau selama ini
mayoritas koleksi Museum Batak TB Silalahi merupakan benda-benda pusaka kuno
warisan leluhur suku Batak, kali ini Alquran yang ditaksir berusia 300 tahun
lebih milik kakek buyut mantan Presiden RI KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur,
diserahkan untuk dipajang di Museum Batak TB Silalahi Center.
Penambahan Koleksi kitab suci umat Islam tersebut
diumumkan pada sebuah momen penting yaitu saat acara Pesta Budaya Tradisiona
Batak yang ke 5, Minggu tanggal 21 April 2013.
Pada momen
penting itu Wakil Bupati Serdang Bedagai H Soekirman didampingi istri
menyerahkan secara simbolis Al Quran berusia 300 tahun milik Kakek Gus Dur
kepada Letjen TNI (Purn) Dr TB Silalahi untuk selanjutnya dipajang menambah
koleksi Museum Batak TB Silalahi Center.
Dijelaskan
Bapak TB Silalahi, Al Qur’an tersebut awalnya milik kakek buyut Gus Dur yang
juga seorang Kyai besar di Jawa Timur. Qur’an itu pun berpindah ke tangan
Bupati Kutai Timur Irsan Noor yang juga Ketua Apkasi (Assosiasi Pemerintah
Kabupaten Seluruh Indonesia) yang dikenal sebagai kolektor benda-benda kuno dan
antik termasuk Qur’an yang sangat langka.
Soekirman
didampingi TB Silalahi menjelaskan, Qur’an itu masih terbuat dari kulit kayu
semacam naskah-naskah kuno Batak yang ditulis di laklak, karena kertas masih
jarang ditemui jaman dulu.
"Mungkin
Qur,an seperti ini dengan tulisan tangan di kulit kayu tidak bisa lagi
ditemukan yang masih utuh," ujar Soekirman.
Menurutnya,
Irsan Noor ketika ikut bersama Presiden SBY merasa kagum kepada TB Silalahi
yang sangat peduli dan ingin melestarikan sekaligus menggali berbagai warisan
budaya.
"Irsan
Noor yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kutai Timur menyerahkan Qur’an untuk
disimpan di Museum Batak ini," kata TB Silalahi.
Kita juga
berharap Museum ini akan mengumpulkan terus benda-benda kuno dari Puak Batak
Karo, Batak Simalungun, Batak Mandailing, Angkola dan Batak Pakpak, karena ini
Museum Batak, bukan Museum Batak Toba," kata TB Silalahi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar