Tanah Batak adalah salah satu daerah di Sumatera Utara
yang memiliki sejumlah keunikan dan sejarah yang menarik. Salah satunya adalah
sejarah perjuangan raja Batak yaitu Sisingamangaraja XII. Sejarah perjuangan
Raja Batak dan pahlawan nasional dari tanah Toba, Sumatera Utara, melawan
penjajahan Belanda kini dituangkan dalam bentuk galeri dan lukisan. Galeri yang
dinamai The Battle Of Sisingamangaraja XII. Galeri ini terletak di lantai II Museum Batak
di TB Silalahi Center, Balige, Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara.
Peresmian galeri ini dilaksanakan dengan menghadirkan
keturunan Raja Sisingamangaraja XII, yakni Raja Tonggo Sinambela, yang dihadiri
keluarga besar Sinambela dari Bakkara dan cicitnya yaitu keturunan dari boru juga hadir pada momen
penting itu.
Acara tersebut diramaikan dengan pertunjukan kesenian yaitu
termasuk tor-tor, martumba, dan lagu-lagu perjuangan Bangsa Batak, permainan
hasapi dan operet yang menggambarkan sejarah perjuangan Sisingamangaraja XII. Dalam
drama mini yang ditampilkan tersebut digambarkan bagaimana sang pahlawan
melakukan perlawanan dan melumpuhkan penjajahan Belanda. Bahkan, ia juga
tertembak saat melakukan perlawanan kepada penjajah. Namun tidak mengalami luka
berarti. Disampaikan juga, bahwa sebelumnya Sisingamangaraja XII pernah
berlatih perang ke Aceh selama 15 tahun. "Juga belajar agama Islam di
sana, tapi dia bukan penganut agama Islam. Raja Sisingamangaraja XII selalu
mengakui bahwa dia adalah pemimpin satu agama, Parmalim," ujarnya. Dan
disampaikannya juga, dalam stempel Sisingamangaraja XII ada aksara batak dan
sebagian ada tulisan Arab. Yang artinya "Akulah Sisingamangaraja Dari
Bakkara", dan pulang dari Aceh, dibawa 31 pengawal yang notabene adalah
orang Aceh. Sebagai pertanda Raja Sisingamangaraja adalah raja sekaligus
pemimpin agama, disebut "Raja Bolon Ulubalang". Yang ditandai dengan
ikatan penutup kepala dengan kombinasi warna merah, dan putih. Meliuk di kepala
seperti sebuah sanggul, menutup kepala.
Pada saat peresmian galeri ini, TB Silalahi selaku Ketua
Dewan Pembina TB Silalahi Center dan pendiri Museum Batak memeberikan
penjelasan bahwa kehadiran galeri ini sangat penting menjadi pengetahuan
berharga bagi generasi muda memahami bagaimana besarnya jasa pahlawan dalam
mempertahankan kemerdekaan. Dan tujuan galeri ini juga agar generasi muda Batak
memiliki kebanggaan terhadap jati dirinya sebagai orang Batak, memiliki
pahlawan yang patut dibanggakan dengan jiwa patriot dan pantang menyerah.
Disampaikan juga adanya satu lukisan perjuangan
Sisingamangaraja dalam ukuran besar, dan dilukis pelukis ternama dari China.
Dan langsung dihadirkan di Sumatera Utara untuk melihat langsung kondisi
Balige. "Ku bawa dia (pelukis) keliling asal usul perjuangan bangsa
Batak," ujarnya. Kemudian, dalam proses melukis, Bapak TB Silalahi banyak
menceritakan perjuangan raja batak itu kepada sang pelukis. "Lukisan ini
berbiaya Rp 1,5 miliar, dan menjadi lukisan kedua tentang Raja Sisingamangaraja
XII," ujarnya. Disinggungnya dengan pemberian nama galeri
dalam bahasa Inggris, karena ia berharap dengan demikian, galeri tersebut akan mendunia, mengikuti arus globalisasi.
dalam bahasa Inggris, karena ia berharap dengan demikian, galeri tersebut akan mendunia, mengikuti arus globalisasi.